• tema favorit

E Book cerita kesehatan pengalaman pribadi seorang pria

ebook menarik untuk dibaca (gratis, free), bagi mereka yang mulai ingin mengetahui berdasarkan pengalaman seseorang, yang berbentuk cerita. Mudah dimengerti, jelas, Anda perlu cukup mengerti tulisan dalam bahasa Inggris. Judul buku “My Low Carb Story, Diet Book, Cookbook, and Shopping List“, tulisan Fernando Urias. Bacaan gratis, ringan, cocok bagi mereka yang tiap harinya selalu sibuk ber-business, hingga lupa akan kesehatan.

Selamat membaca dan menilai sendiri, apakah ada sesuatu yang dapat ditarik kesimpulan positif, dan mungkin saja berupa bekalan memulai hidup “baru” dengan mengontrol pola makan Anda sendiri.

Susu Full-Cream dapat menurunkan angka BMI (Body Mass Index)

Artikel yang menarik dan baik dibaca bagi mereka yang selalu merasa kwatir mengkonsumsi lemak. Artikel berjudul di atas ini dapat Anda baca dengan meng-klik pada jendela sebelah kiri “Full fat milk could be linked to low BMI, study “. Ternyata kontroversi mengenai makanan mengandung lemak dan tanpa lemak, masih juga belum selesai. Jelas, hasil penlitian yang berkwalitas sangatlah dibutuhkan untuk pembuktian kebenarannya. Artikel tersebut ditulis berdasarkan penemuan dari hasil penelitian Susanne Eriksson, peneliti pada University of Gothenburg, Swedia, berhubungan dengan tesis disertasi PhD nya.
Masuk akal, bila kita sadari, susu sapi telah dikonsumsi selama ribuan tahun di Eropa, sehingga sangatlah mustahil, susu full-cream sebagai penyebab kegemukan tubuh. Sebaliknya, malahan mengkonsumsi susu full-cream dapat menurunkan secara tidak langsung volume mengkonsumsi minuman berkadar kalori tinggi, berarti dapat membantu penanggulangan masalah obesity.
Selamat membaca !

Na, akhirnya muncul juga, artikel bagian II tentang omega-3.

Bila Anda belum membaca bagian I, ya tidak masalah, dapat Anda baca sekaligus. Malahan ceritanya jadi lebih panjang. Artikel terdapat di situs saya, http://www.citrahidup.com, atau Anda dapat mengklik ke link di bawah ini. Rasanya, kalau Anda telah dapat mengikuti cerita artikel, mengkonsumsi supplement berupa omega-3 DHA, EPA, akan lebih yakin lagi akan kahsiatnya.

Judul: Mujizat omega-3 terhadap kesehatan (II) – The function of omega-3 for our health (II).

http://www.citrahidup.com/ARTICLE/omega3_1.html

You, me and many other people need good health, or SUPER HEALTH ! Coba jauhkan semua stress yang bercokol tiap hari di dalam diri Anda.

Selamat membaca !

hotel1.png

Dietary supplements: Do you need them? – Sekali lagi artikel dari Mayo Clinic

Dietary supplements: Do you need them?

Tulisan tersebut dari tahun 2006. Masih tidak melemah aktualitasnya, malahan perlu diulang beberapa kali, demi menjaga kesehatan kita. Kalau perlu, malah di-download, dan dijadikan pegangan, buat kita sendiri, ataupun teman kerabat di sekitar kita. Di sini saya mengambil inti tulisan. Tulisan original dapat Anda lihat di situs http://www.mayoclinic.com.

Tidak lain anjuran dari tulisan tersebut, Anda perlu mengetahui hal spesifik tentang kesehatan Anda. Di bawah adalah titik-titik penting yang berguna bagi kita:

  • Anda tidak makan makanan yang baik.
  • Anda vegitaris.
  • Anda mengkonsumsi kurang dari 1200 kalori perhari.
  • Anda mengalami gejala kesehatan, yang mana mempengaruhi absorpsi, pemanfaatan dan pelepasan nutrisi di dalam tubuh Anda.
  • Anda perempuan yang dalam masa meno-pause.
  • Anda adalah perempuan yang mengalami perdarahan berlebihan pada saat menstruasi.
  • Anda sedang hamil, atau mengharapkan kehamilan.
  • Anda perokok.
  • Anda peminum kuat.

Kembali ke statement pertama di atas, bila Anda sehat, dan mengkonsumsi tiap harinya beragam jenis makanan, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, tepung-tepungan yang tidak diolah atau dimurnikan (whole grains), kacang-kacangan, daging berlemak rendah, maka Anda tidak perlu mengambil supplement.

Untuk lebih detilnya, silakan baca di situs Mayo Clinic.com, atau clik link di bawah ini:

https://www.mayoclinic.com/print/dietary-supplements/NU00635/METHOD=print

Pola makan “Western diet” penyebab metabolic syndrome

Beberapa waktu lalu (22 Januari 2007) Heartwire meluncurkan berita dengan judul ” Two hamburgers, an order of fries, and the metabolic syndrome to go, please!“, hasil interview Michael O’Riordan dengan Dr. Lyn Steffen, salah satu peneliti utama yang menulis artikel “Dietary intake and the development of the metabolic syndrome” (Circulation, 2008). Hasil studi yang meyakinkan, setelah menelusuri dan mengalisa data selama 9 tahun. Amerika memang negara yang sangat menonjol dengan gaya hidup yang serba instan dan Hamburger telah sejak lama menjadi simbol negara tersebut dan sering dikonotasikan sebagai “junk food“. Kasihan tuh, negara yang akhir-akhir ini banyak dilanda masalah ekonomi sub-prime, dan nanti mungkin timbul lagi masalah credit card. Bangkrutlah!

Munurut Dr. Lyn Steffen, pola makan “western diet” secara keseluruhan ciri-cirinya banyak memakan daging (red meat) yang diproses, goreng-gorengan, tepung-tepungan yang dikelola (refined grains. Yang dimaksud di sini berupa tepung berasal dari gandum), telur, dan minuman mengandung soda, tetapi di lain pihak sangat terbatas mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, dan tepung-tepungan yang tidak dikelola (whole grains). Pola makan demikian dapat dilihat risikonya menjadi metabolic syndrome.

Metabolic syndrome diikuti dengan peningkatan beberapa parameter pada tubuh yang diindikasikan sebagai faktor berisiko, yaitu bertambahnya ukuran pinggang (waist), tekanan darah, fasting glucose levels (kadar gula glukosa sewaktu pengetesan), triglicerida, dan low HDL cholesterol . Namun secara keseluruhan belum dapat dipastikan peranan makanan yang disebut di atas terhadap gejala metabolic syndrome. Disampaikannya, pola makan yang baik yalah banyak mengkonsumsi sayur-sayuran, kol, lobak, brokoli, wortel, labu, cabai merah, banyem, serta buah-buahan, ikan, daging jenis unggas (poultry), tepung-tepungan yang tidak dikekola (whole grains), susu berkadar lemak rendah. Pola makan yang baik ini tidak mununjukkan gejala berbahaya tersebut.

Studi yang diberi nama Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC) ini diikuti dengan jumlah peserta sebanyak 9514. Hasilnya menunjukkan 40% peserta terjangkit metabolic syndrome. Setelah memasukkan beberapa faktor demografi seperti merokok, kegiatan, dan energi yang dikonsumsi, maka didapat angka 18% peserta menjadi berisiko metabolic syndrome. Bila memasukkan faktor mengkonsumsi makanan yang baik seperti disinggung di atas, jelas-jelas daging, goreng-gorengan dan minuman mengandung soda (diet soda) merupakan faktor penyebab gejala. Sedangkan konsumsi susu mengindikasikan memproteksi dari gejala tersebut. Mengkonsumsi diet soda, karena sudah merasa aman sehingga tidak membatasi kwantitas konsumsi camilan. Kemungkinan, menurutnya, ada sesuatu faktor pada camilan yang menyebabkan insulin resistance.

Secara terperinci, lanjut DR. Lyn Steffen, 2 kali sehari konsumsi daging faktor risiko meningkat menjadi 26% dibandingkan dengan mereka yang konsumi 2 kali seminggu. Begitu pula dengan goreng-gorengan meningkat menjadi 25%. Biarpun diet soda tanpa kalori juga mengindikasikan peningkatan gejala. Kemungkinan karena merasa tidak ada kalori di minuman, maka menambahkan camilan lebih banyak dengan tanpa perasaan bersalah.

Secara keseluruhan, menurutnya, perlu memikirkan strategi pola makan yang baik untuk mengatasi kecendrungan gejala ini, dan tidak hanya menitik beratkan pada beberapa jenis makanan dan nutrisi. Acuan dietary dari American Heart Association, menurutnya patut dilakukan, tiap hari makan 5 sampai 9 kali buah-buahan dan sayur-sayuran, ditambah lagi dengan 2 kali susu kadar lemak rendah dan 3 kali tepung-tepungan yang tidak dikelola.

Bagaimana menurut Anda pola makan yang dilakukan sehari-hari. Jangan main-main lho! Kalu hanya satu atau dua kali aja makan dengan pola yang salah. Tetapi bila sudah menjadi kebiasaan, serba instan dan rasanya keren kalu makan gaya modern (alias western diet), wah, tau2 timbul gejala tidak sehat, yah entah, lalu mulai menuding sesuatu yang sifatnya bukan primer sebagai penyebabnya.

Sumber

  1. AP-Food Technology.com: Western diet pattern “promote metabolic syndrome”, 08-Feb-2008.
  2. Heartwire (theheart.org): Two hamburgers, an order of fries, and the metabolic syndrome to go, please! January 22, 2008.
  3. Lutsey PL, Steffen LM, Stevens J. Dietary intake and the development of the metabolic syndrome. Circulation 2008; DOI:10.1161/circulationaha.107.716159. Available at: http://circ.ahajournals.org.
  4. Dhingra R, Sullivan L, Jacques PF, et al. Soft drink consumption and risk of developing cardiometabolic risk factors and the metabolic syndrome in middle-aged adults in the community. Circulation 2007; 116:480-488.

Pengaruh positif micronutrition terhadap perkembangan anak

Artikel dari The Lancet (2008; 371:492-499) berjudul “Effects of antenatal multiple micronutrient supplementation on children’s weight and size at 2 yearss of age in Nepal: follow-up of a double-blind randomed controlled trial” menunjukkan penambahan berat otak dan ukuran kepala, dan perbedaan lainnya dibandingkan anak dari grup kontrol. Studi tersebut dimulai pada tahun 2005 di Nepal. Micronutrition diberikan kepada ibu sebelum melahirkan dan sesudahnya, berupa tablet yang mengandung vitamin A (800 μg), vitamin E (10 mg), vitamin D (5 μg), vitamin B1 (1·4 mg), vitamin B2 (1·4 mg), niacin (18 mg), vitamin B6 (1·9 mg), vitamin B12 (2·6 μg), folic acid (400 μg), vitamin C (70 mg), iron (30 mg), zinc (15 mg), copper (2 mg), selenium (65 μg), and iodine (150 μg). Perkembangan anak dipelajari sejak lahir selama 2-3 tahun.

Menarik sekali, seperti yang ditulis di dalam artikel ini, di dunia berkembang berhubung kurang gizi, Angka kematian bayi lahir berat di bawah 2500 gram cukup tinggi.

Anda dapat membaca artikel tersebut di situs http://www.thelancet.com. Selamat membaca !

Mujizat omega-3 terhadap kesehatan (I)

Mujizat omega-3 terhadap kesehatan (I) The function of omega-3 for our health (I)

tulisan bagian pertama dari rangkaian artikel mengenai perkembangan omega-3, DHA, EPA, dari sejak penemuannya, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan EFA atau PUFA. Anda pernah dengar nama Dr. Jorn Dyerberg dan Sinclair HM. Selamat membaca artikel !

hotel1.png

Pembukaan

Dear readers,

blog ini bertujuan membawakan tema tentang kesehatan, terutama yang berhubungan dengan stress. Dengan tujuan itu pula sebelumnya telah dibuat situs tersendiri yang dapat Anda kunjungi, http://www.citrahidup.com. Anda bila rajin mengunjungi secara berkala, akan terlihat banyak perubahan penampilan dan isinya. Pembahasan tema tentang stress, ditilik dari segi kesehatan dan berdasarkan ilmiah lebih dikedepankan, dengan tujuan pembaca dapat mengenal lebih jauh tentang hal-hal yang berhubungan dengan stress.

Sekian, hingga lain kesempatan.