Apa hubungannya stress dengan meditasi ? jawabannya simple aja, banyak sekali. Apa lagi bila kita menyinggung yoga, yang sudah digandrungi manusia di bumi kita ini, bagi yang usianya, baik muda maupun tua.
Berita baru dari penelitian di bidang tersebut datang dari Harvard University, Massachusetts General Hospital, Charlestown, Boston. Demikian berita dari Der Spiegel, majalah online bahasa Jerman. Nama peneliti muda belia itu Sara Lazar.
Secara tradisional telah banyak diketahui manfaat yoga bagi kesehataan kita, terutama bila menyangkut hal stress. Melalui yoga seseorang bisa mendapatkan kembali ketenangan hidup. Bagaimana pembuktiannya secara ilmiah, nah, ini yang membuat gregetan bagi para praktisi. Karena suara bernada sumbang sering dilontarkan darti dunia ilmiah, bila sesuatu belum terbuktikan secara meyakinkan, alias pembuktian secara metodologi yang kasat mata. Begitulah dunia ilmiah yang “kaku” itu, namun kita semua merasakan manfaatnya hasil penelitian secara umum.
Untuk menelusuri lebih lanjut penelitiannya, Anda dapat mampir pada websitenya yang dicantumkan pada bagian bawah tulisan ini.
Kesimpulan penelitiannya, berdasarkan sebagian kutipan dari website nya, sabagai berikut:
… . Magnetic resonance imaging was used to assess cortical thickness in 20 participants with extensive Insight meditation experience, which involves focused attention to internal experiences. Brain regions associated with attention, interoception and sensory processing were thicker in meditation participants than matched controls, including the prefrontal cortex and right anterior insula. Between-group differences in prefrontal cortical thickness were most pronounced in older participants, suggesting that meditation might offset age-related cortical thinning. Finally, the thickness of two regions correlated with meditation experience. These data provide the first structural evidence for experience-dependent cortical plasticity associated with meditation practice.
Selamat meneruskan membaca ke website di bawah ini:
https://nmr.mgh.harvard.edu/~lazar/
Filed under: depresi, depression, health, stress, yoga | Tagged: brain, cortical thickness, meditasi, Sara Lazar, stress, yoga | Leave a comment »